Minggu, 22 April 2012

‫أخطر وأخفى عمل يدخلك النار دون أن تشعر أبداً

المغامسي ..أمي ..مقطع مؤثر مبكي Almgamsi- My mother

يتكلم عن تقوى الله ثم يبكي بعدها ويبكي الحاضرين

Maaf, Kecantikanmu Musibah Bagiku,

Ukhti, saudariku,kau cantik, ku akui itukarena memang kau terlahir untuk ituwalau relatif kecantikanmutergantung hak individu

Ku tahu kecantikanmu anugerahdari Tuhanku dan Tuhanmutapi, bukankah Tuhanku dan Tuhanmupunya aturan untuk itu

Kau harus menjaganyadari mata lelaki jalangyang belum halalbaginya dan bagimu

Tahukah kau ituatau kau sama sekali tak tauatau pura-pura tak tauatau tak mau tau soal itu

Tuhanku dan Tuhanmumemberi instruksi untukmuulurkan kain ke seluruh tubuhmubiar kau tak diganggu

Tuhanku dan Tuhanmujuga ada instruksi untukmujangan nampakkan perhiasanmupanjangkanlah kain itu ke dadamu

Tuhanku dan Tuhanmumenambah instruksi untukmu dan untukkutundukkan pandanganmuagar hati kita tak berdebu

Namun, kenapa kautak gubris instruksi itudengan kauumbar auratmu

kau hiasi aurat ituagar mata lelaki terayumengakui cantikmuindah bentuk tubuhmu

bagaimana aku menjaga nafsukalau kau umbar aurat selaluaku sama sekali tak menyalahkanmukarena ini lemahkudi depan sang nafsu

Tapi, mungkin lebih mudahkumembendung sang nafsukalau kau membantudengan menutup auratmu

karena ku bukan malaikatbukan juga iblis terlaknatimanku bisa melesat mendaratbisa juga melusut melarat

hari ini, ku menjadi tuan nafsunamun besok, mungkin nafsu memperbudakkuku takut lirikan itumenambah saldo dosa- dosaku

semoga kau menyadari ituwahai ukhti saudarikudemi kebaikanku dan kebaikanmudemi hatiku dan hatimu yang berdebukarena noda- noda pandangan itu.

Tipe Suami Penentram Hati

Bismillah, Alhamdulillah. semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau, sahabat beliau dan orang yang mengikuti beliau dengan bai...k. amma ba'du :

Ini ringkasan buku Tipe Suami Penentram Hati karya Syaikh Nada Abu Ahmad cet Pustaka Kiswah yang judul aslinya Man Takhtarin.

Muqaddimah

Allah Subhanahu wa ta'ala memuliakan perempuan dan menjadikan nyaa sebagai saudara kandung laki - laki dalam hal hak dan kewajiban.

Dari Aisyah Radhiyallahu'anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda :
إن النساء شقائق الرجال
"Sesungguhnya kaum perempuan adalah saudara kandung kaum laki - laki." [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi]

Imam Ibnu Jauzi rahimahullah berkata : "Kaum perempuan adalah saudara kandung kaum laki - laki, maka sebagaimana laki - laki tertarik pada perempuan, begitu juga perempuan juga tertarik kepada laki - laki. Kemudian salah satu hak perempuan adalah memilih laki - laki yang akan menjadi teman berbagi didalam kehidupan nya dan ia akan berada dibawah kekuasaan suami nya pada sisi umurnya.

Dan, menjadi kewajiban orangtua atau wali untuk memilihkan suami bagi anak perempuan nya, sehingga dia tidak menikahinya kecuali dengan laki - laki yang beragama dan berakhlak mulia.

Jika si laki - laki mempergauli si perempuan, ia akan mempergaulinya dengan cara yang makruf. Namun, jika ia ingin menceraikan akan menceraikan nya dengan baik."

Aisyah Radhiyallahuanhuma berkata : "Pernikahan adalah ikatan perbudakan, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan kepada siapa ia akan menyerahkan anak perempuan nya."

Dari sinilah diketahui bahwa menjadi kewajiban wali dan perempuan itu sendiri untuk memilih suami yg baik dan berkepribadian yang kuat. Lantas apa saja sifat - sifat yang harus dipenuhi oleh seorang pendamping hidup, teman menghabiskan sisa umur, orang yang anda serahi janji kehomatan anda dan anda baiat untuk menahkodai bahtera kehidupan anda, orang yang akan merengkuh tangan anda untuk menapaki jalan kehidupan hingga anda berdua sama - sama mendengar seruan : "Masuklah kedalamnya dengan sejahtera dan aman"

Pemilihan laki - laki yang baik merupakan pintu gerbang pertama yang akan anda lalui, entarh menuju ketentraman, cinta dan kasih sayang atau menuju perpecahan dan ketidaksepahaman. [Tipe Suami Isteri Penentram Hati hal 13-14 dengan sedikit ringkas]


Tipe Suami Idaman para Wanita

1. Seorang yang Beragama

Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa ta’ala :
“….Sungguh, hamba sahaya laki – laki yang beriman lebih baik daripada laki – laki musyrik meskipun dia menarik hati mu….” [Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 221]

Suami yang beragama adalah suami yang apabila mencintai isterinya, ia memuliakan nya, namun jika tidak menyukai perbuatan isterinya dia tidak menzaliminya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Apabila datang kepada kalian seseorang yang kalian ridha agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak kalian). Jika kalian tidak melakukan nya, maka akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan yang luas.” [Hasan : Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi]

Keutamaan Suami yang beragama…?
Seorang suami yang beragama tidak akan bertindak zalim terhadap isterinya apabila ia marah, tidak mencela isterinya tanpa sebab, tidak memperlakukan isterinya dengan buruk dan kasar. Karena dia sangat paham dengan sabda Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam :
“Sebaik – baik orang diantara kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah]

Maka sudah seharusnya orangtua atau wali perempuan memperhatikan agama dan akhlak laki – laki yang datang melamar.

Seorang laki – laki berkata kepada Imam al-Hasan rahimahullah, : “Anak perempuan saya dilamar oleh beberapa orang laki – laki, lantas dengan siapa saya harus menikahkan nya?”
Hasan rahimahullah menjawab : “Dengan orang yang bertakwa kepada Allah. Jika orang (laki-laki) itu mencintai putri mu, ia akan memuliakan nya, namun jika dia membencinya, ia tidak akan menzaliminya.”

Laki – laki yang beragama walaupun miskin lebih baik…!
Dari Abu Al-Abbas Sahl bin Sa’d as-Sa’di ia berkata : “Seorang laki – laki melintas dihadapan Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, lalu beliau bertanya kepada seorang laki – laki yang duduk disamping beliau “Bagaimana pendapat mu tentang laki – laki itu?”
Orang (yang ada disamping beliau) itu menjawab : “(Dia itu) seseorang laki – laki dari kalangan terhormat. Demi Allah, jika ia datang untuk melamar sangat pantas untuk dinikahkan. Dan jika ia memberi syafaat, sangat pantas untuk diterima syafaatnya.”

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam diam, Lalu seorang laki – laki yang lain melintas dihadapan beliau, beliau kembali bertanya : “Bagaimana pendapatmu tentang laki – laki itu?”
Orang itu menjawab lagi : “Wahai Rasulullah, laki – laki itu termasuk golongan muslim yang fakir. Jika ia datang melamar, sangat pantas untuk tidak diterima, dan jika memberi syafaat, sangat pantas untuk tidak diterima syafaatnya.”

Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Laki – laki ini lebih baik daripada sepenuh bumi daripada laki – laki yang pertama.” [Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari]

Berikut kisah – kisah para Ulama Salaf (terdahulu) dalam memilih suami beragama untuk puteri mereka walaupun laki – laki itu miskin.

Kisah Imam Sa’id bin Al-Musayyab rahimahullah :
Imam Sa’id bin Al-Musayyab rahimahullah, seorang ulama penghulu para tabi’in yang paling melimpah ilmu dan pemahaman agama nya wafat pada tahun 94 H. Beliau mempunyai anak perempuan yang terbilang sebagai perempuan yang paling baik, paling luhur budi pekertinya, paling banyak ilmu dan paling mengusai kitab Allah dan sunnah Rasulullah. Ia dilamar oleh Khalifah Bani Umayyah yakni Abdul Malik bin Marwan untuk puteranya yakni Al-Walid bin Abdul Malik bin Marwan.

Akan tetapi Imam Sa’id bin Al-Musayyab menolak menikahkan putrinya dengan Al-Walid anak Khalifah, ia malah menikahkan anak nya dengan salah seorang muridnya yakni Katsir bin Abu Wada’ah rahimahullah.

Katsir seorang yang miskin, maka Imam Sa’id mengirimkan uang sebesar 5.000 dirham kepada nya dan ia berkata : “Nafkahi isterimu dengan uang ini.”

Seperti biasa, pagi harinya ketika Katsir bin Abu Wada’ah hendak keluar untuk menghadiri majelis ilmu Imam Sa’id bin Al-Musayyab rahimahullah, sang isteri (yakni anak Imam Sa’id) bertanya : “hendak kemana?” Katsir menjawab : “Ke majelis ilmu Sa’id, aku hendak belajar ilmu” Sang isteri yakni anak Imam Sa’id berkata : “Duduklah aku akan mengajari mu ilmu yang dimiliki ayah ku Sa’id bin Al-Musayyab” Katsir pun duduk dan sang isteri mengajarinya.

Perhatikan bagaimana Imam Sa’id al-Musayyab rahimahullah lebih mengutamakan seorang hamba yang bertakwa daripada seorang anak khalifah yang kaya raya. Karena hamba yang bertakwa ini mengetahui hak isteri nya dan menjaga hak Allah terkait isteri nya tersebut.

Kisah Tsabit bin Ibrahim.
Suatu hari Tsabit bin Ibrahim melewati sebuah kebun, ketika itu ia sangat lapar. Tiba – tiba ia mendapati sebuah apel yang jatuh. Ia memakan separuhnya, lalu teringatlah bagi nya, bahwa sebuah apel itu tidak halal baginya, karena buah itu bukan menjadi hak nya. Ia pun masuk ke dalam kebun dan menjumpai seorang laki – laki yang sedang duduk.

Tsabit berkata : “Aku telah memakan separuh buah apel. Aku mohon relakanlah separuh yang telah ku makan. Dan silahkan mengambil sepatuh sisanya.”
Laki – laki itu berkata : “Aku sendiri tidak memiliki hak untuk memberi maaf. Akan tetapi pergila menemui tuan ku, kebun ini adalah miliknya.”
Tsabit bertanya : “Dimana dia berada?”
Laki – laki itu menjawab : “Jarak antara diri mu dan diri nya adalah perjalanan sehari semalam.”
Tsabit berkata : “Sungguh, aku akan pergi menemuinya, betapa pun jauh perjalan nya, karena Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Setiap daging yang tumbuh dari barang haram, maka neraka lebih pantas untuk nya?” [Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dihasankan oleh beliau]

Akhirnya Tsabit sampai di tempat pemilik kebun. Ketika ia masuk menemuinya dan menceritakan peristiwa yang terjadi, pemilik kebun itu berkata : “Demi Allah, aku tidak merelakan nya untuk mu kecuali dengan satu syarat.”
Tsabit berkata : “Silahkan mengajukan syarat apa pun yang engkau inginkan.”
Pemilik kebun berkata : “Nikahi anak perempuan ku, akan tetapi dia tuli, bisu dan lumpuh.”
Tsabit berkata : “Aku menerima lamaran nya. Aku akan berniaga dengan Allah terkait dengan anak perempuan mu itu, aku pun akan berusaha melayani nya.”
Maka terlaksanalah akad pernikahan.

Lalu Tsabit masuk menemui isterinya. Ia tidak tahu apa yang mesti ia lakukan, mengucapkan salam kepada nya atau diam saja, akan tetapi dia lebih memilih untuk mengucap salam agar malaikat membalas salamnya. Ketika Tsabit mengucap salam, ia mendapati isterinya membalas salamnya, bahkan isterinya berdiri dana menyambut kedatangan nya dengan tangan nya.

Ia segera tahu bahwa kondisi isterinya tidak seperti yang dituturkan oleh sang ayah. Tsabit menanyakan hal itu kepadanya. Sang Isteri menjawab : “Ayah ku memberitahukan mu bahwa aku buta. Aku buta dari perkara haram, sehingga kedua mataku tidak melihat apa yang diharamkan oleh Allah. Aku tuli darip setiap perkara yang tidak diridhai oleh Allah. Aku bisu, karena lidah ku tidak bergerak kecuali untuk berdzikir kepada Allah. Aku juga lumpuh, sebab kedua kakiku tidak pernah membawa ku tempat yang dimurkai Allah.”

Tsabit memandang wajah isterinya, seakan – akan wajah itu adalah bulan purnama. Ia menggauli isterinya, dan lahirlah seorang anak yang memenuhi hamparan bumi ini dengan ilmu nya dialah sang Faqihuz Zaman, al-Imam Abu Hanifah An-Nu’man rahimahullah. Allahu Akbar.

DARI BENIH SIKAP WARA’, LAHIRLAH SEORANG FAQIH.

[Diringkas dari Tipe Suami Isteri Penentram Hati, hal 15 - 25. Syaikh Nada Abu Ahmad. Cet Pustaka Kiswa Media]

---oOo---

2. Mengusai Kitab Allah (al-Quran) dalam Batas Tertentu
Abu Hudzaifah bin Utbah bin Rabi’ah adalah salah seorang sahabat dari kalangan Muhajirin generasi pertama. Ayah nya bernama Utbah, paman nya bernama Syaibah, dan saudara laki – laki nya bernama Al-Walid. Mereka semua adalah pemuka kaum dan orang kaya di Mekkah. Hanya saja Abu Hudzaifah menikahkan saudara perempuan nya yakni Hindun dengan Salim, bekas budaknya. Karena Salim adalah salah seorang penghafal al-Quran.

Tindakan ini untuk meruntuhkan setiap pondasi jahiliyah dan mengumandangkan dimulainya terbit fajar baru berupa persamaan derajat yang tidak mengenal perbedaan kecuali dalam hal ketakwaan dan amal shalih, sehingga setiap orang adalah hamba (budak) dibawah naungan kerajaan Allah.

Juga kejadian seorang pemuda didalam hadits Sahl bin Sa’id as-Sa’idi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam hadits yang panjang dimana Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menikahkan seorang pemuda sahabat yang tidak memiliki apa – apa dengan mahar hafalan beberapa surat dari al-Quran.

3. Berasal dari Lingkungan Baik (Terhormat)
Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
“Manusia ibarat barang tambang seperti halnya emas dan perak. Yang terbaik diantara mereka pada masa jahiliyah adalah yang terbaik pada masa Islam, apabila mereka mempunyai pemahaman (agama).” [Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim]

[Diringkas dari Tipe Suami Isteri Penentram Hati, hal 25 – 27. Syaikh Nada Abu Ahmad. Cet Pustaka Kiswa Media. Judul asli nya Man Takhtarin dan Man Takhtar]

---oOo---

4. Seorang yang Lembut dan Santun terhadap Keluarga (Berakhlak Baik)
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Orang beriman yang paling sempurna keimanan nya adalah orang yang paling baik akhlaknya dan paling lembut terhadap keluarganya.”

Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam pernah memperingatkan Fatimah binti Qais untuk tidak menikah dengan Abu Jahm karena Abu Jahm gemar memukul kaum perempuan. [Lihat, Hadits yang Diriwayatkan oleh Imam Muslim tentang ini]

Didalam kitab Tuhfatul ‘Arus halaman 77 dikisahkan :
“Seorang perempuan badui dilamar oleh seorang pemuda. Perempuan itu tertarik dengan ketampanan di pemuda. Tanpa memperhatikan akhlak dan perilakunya. Sang ayah menasehati anak perempuan nya tentang ketidak shalihan pemuda tersebut, tetapi si anak perempuan nya tidak puas. Sang ayah kembali menegaskan ketidak setujuan nya, tetapi si anak nya menolak.

Akhirnya perempuan tersebut menikah dengan si pemuda. Setelah sebelun masa pernikahan, sang ayah menjenguknya dirumahnya. Sang Ayah menemukan tanda – tanda kekerasan (bekas pukulan suami) pada tubuh anak nya, tetapi ia pura – pura tidak mengetahuinya.

Sang ayah bertanya : “Bagaimana keadaan mu, wahai putri ku?
Sang anak pura – pura memperlihatkan ekspresi kepuasan.
Sang ayah bertanya : “Lantas bagaimana dengan tanda – tanda pukulan disekujur tubuh mu ini?”
Si anak menangis terisak – isak cukup lama, lalu berkata : “Apa yang harus aku katakan kepada mu ayah? Aku telah mendurhakaimu dan lebih memilihnya tanpa memperhatikan akhlak dan kebaikan sikapnya.”

Wahai saudariku tercinta, hendaklah anda ketahui, bahwasanya pondasi akhlak adalah sikap bijak, rendah hati, terhorman dan kasih sayang. Maka hendaknya seorang muslimah bersungguh – sungguh dalam memastikan kebaikan akhlak laki – laki yang datang melamarnya, ia tidak boleh gegabah dalam masalah ini. Sebab, jika seorang suami berakhlak buruk dan memperlakukan isterinya dengan kasar, tentu kehidupa pernikahan tidak akan berjalan dengan baik.

[Diringkas dari Tipe Suami Isteri Penentram Hati, hal 27 – 30. Syaikh Nada Abu Ahmad. Cet Pustaka Kiswa Media. Judul asli nya Man Takhtarin dan Man Takhtar]

---oOo---

5. Mempunyai Kemampuan Menikah
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
“Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu untuk menikah, maka hendaklah ia menikah, karena yang demikian itu lebih menundukkan pandangan nya dan lebih menjaga kemaluan nya. Dan, barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa. Sebab puasa mampu menjadi pengekang syahwatnya.” [Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim]

Mempunyai kemampuan menikah ditinjau dari dua sisi :
Pertama : Memiliki kemampuan memberikan nafkah batin. Seperti berhubungan suami isteri.
Kedua : Memiliki kemampuan memberikan nafkah lahir. Seperti biaya pernikahan dan nafkah keluarga.

6. Seorang yang Kuat dan Terpercaya
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman mengisahkan putri orang shalih yang berkata :
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." [al-Quran Surat Al-Qashash ayat 26]

Kuat dalam arti mencari nafkah dan melindungi isteri dan keluarga. Sedangkan terpercaya adalah sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam : “Bertakwalah kepada Allah dengan wanita (isteri), Sesungguhnya kalian mengambil (menikahi) mereka dengan kalimat Allah”

Seorang laki – laki yang tidak bisa dipercaya akan gampang memukul isteri dan merendahkan nya. Lantas dikemanakan firman Allah ta’ala ini?

Tidak halal bagi suami untuk memukul isterinya, tanpa dosa yang diperbuatnya. Seharusnya suami bersikap lembut terhadap isterinya. Semua itu masuk kedalam cakupan amanah (kepercayaan).

[Diringkas dari Tipe Suami Isteri Penentram Hati, hal 30 – 34. Syaikh Nada Abu Ahmad. Cet Pustaka Kiswa Media. Judul asli nya Man Takhtarin dan Man Takhtar]

---oOo---

7. Seorang yang Kufu’
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
تتكافأدماؤهمالمسلون
“Kaum Muslimin itu darah mereka sama setara.”

Kufu’ adalah kesamaan dan dekatnya batas tingkatan antara suami dan isteri dalam hal kualitas agama, akhlak, status sosial dan tingkat kekayaan. Dengan demikian, tentu kondisi kufu’ antara suami dan isteri ini menjadi salah satu sebab pokok kesuksesan pernikahan, sedangkan tidak ada nya kesamaan dan kesepadanan (kufu’) ini akan menimbulkan sebentuk kesenjangan, serta rentan menyebabkan kerusakan rumah tangga.

Adapun cakupan Kufu’ sebagai berikut :
Pertama : Kufu’ dalam hal Agama.
Kufu’ dalam hal agama diakui dalam pernikahan, bahkan menjadi syarat sah pernikahan berdasarkan kesepakatan ulama. Meskipun kufu’ yang ini tidak disyaratkan bagi keabsahan akad, namun ia sangatlah penting untuk diperhatikan. Sehingga, seseorang perempuan muslimah tidak boleh menikah dengan laki – laki kafir berdasarkan kesepakatan (Ijma’). Begitu juga seorang Muslim tidak seharusnya menikahkan anak perempuan nya yang shalihah dengan seorang laki – laki fasik.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Perempuan – perempuan yang keji untuk laki – laki yang keji, dan laki – laki yang keji untuk perempuan – perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan – perempuan yang baik untuk laki – laki yang baik dan laki – laki yang baik untuk perempuan – perempuan yang baik pula.” [al-Quran Surat an-Nur ayat 26]

Kedua : Kufu’ dalam hal Nasab.
Ketiga : Kufu’ dalam hal Harta.
Keempat : Kufu’ dalam hal status merdeka.
Kelima : Kufu’ dalam hal keahlian dan profesi.
Keenam : Kufu’ dalam hal terbebas dari cacat yakni cacat yang sangat mengganggu.

Masalah dan Jalan Keluarnya
Apakah Kufu’ yang enam ini menjadi syarat dalam keabsahan pernikahan atau tidak…? Para ulama berbeda pendapat dan mereka terbagi kedalam dua pendapat :

Pendapat Pertama : Kufu’ bukanlah syarat bagi sah nya pernikahan. Inilah pendapat yang kuat. Ini pendapat Jumhur (Kebanyakan) Ulama, diantaranya Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’I dan Ahmad didalam satu riwayat darinya. Pendapat ini diriwayatkan dari Umar dan Ibnu Mas’ud.
Diantara dalil yang menunjukkan kuat nya pendapat ini :

Pertama : Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menikahkan Zainad binti Jahsyi yakni salah seorang perempuan dari Bani Asad salah satu kabilah yang memiliki nasab tertinggi dengan Zaid bin Haritsah yakni salah seorang mantan budak. [Kisahnya ada didalam al-Quran Surat al-Ahzab ayat 37]

Kedua : Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menikahkan Usamah bin Zaid yakni salah seorang mantan budak dengan Fathimah binti Qais yakni seorang perempuan Quraisy yang baik nasab nya.

Ketiga : Juga firman Allah Subhanahu wa ta’ala :
“Dan nikahkanlah orang – orang masih sendirian diantara kamu, dan juga orang – orang yang layak menikah dari hamba – hamba sahaya mu yang laki – laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian Nya) lagi Maha Mengetahui.” [al-Quran Surat An-Nur ayat 32]

Dan banyak lagi dalil yang lain nya. Dan inilah pendapat yang kuat.

Pendapat Kedua : Bahwa Kufu’ merupakan syarat sah pernikahan. Ini adalah pendapat madzhab Imam Ahmad didalam riwayat yang masyhur darinya, Ats-Tsauri dan sebagian ulama hanafi. Mereka merujuk kepada sejumlah dalil yang sama sekali tidak bisa ditetapkan. Jika pun ada dalilnya, ia tidak secara tegas menyatakan pemberlakukan syarat kufu’. Pendapat ini adalah pendapat yang lemah.

Kesimpulan :
Jadi islam tidak mensyaratkan kufu’ antara suami isteri kecuali dalam hal agama dan akhlak, juga terkadang dalam hal terbebas dari cacat yang bisa menghalangi tujuan pernikahan didalam Islam, misalnya suami nya seorang yang impoten, sehingga tidak mampu menggauli isterinya.

Dengan demikian, Islam tidak mensyaratkan kufu’ dalam hal nasab (garis keturunan). Juga tidak pada status merdeka, tidak juga dalam hal harta dan profesi (keahlian). Hanya saja meskipun bukan syarat sahnya pernikahan selain kekufu’an dalam agama, bagi wanita dan walinya dianjurkan untuk mempertimbangkan dengan bijak kekufu’an dalam beberapa hal ini yang sesuai dengan kondisi nya dan keluarganya. Agar kehidupan pernikahan nya terus berlanjut dan tidak terjadi perselisihan dan perpecahan, karena ada nya perbedaan terkait dengan kekayaan, tingkat pendidikan, status sosial dan lain sebagainya.

Sebagai contoh, bila seorang dokter perempuan menikah dengan petugas kebersihan rumah sakit, sudah tentu pernikahan nya sah dan boleh, akan tetapi pada umumnya akan terjadi pembangkangan, kesewenangan dan penolakan dari pihak isteri. Dan contoh lain nya.

Catatan :
Ada beberapa catatan seputar syarat kufu’ ini :
1. Kekufu’an bagi golongan yang mensyaratkan nya merupakan hak perempuan dan wali artinya jika perempuan dan wali rela terhadap tidak adanya kekufu’an (selain dalam hal agama), maka pernikahan nya sah.
2. Kekufu’an diberlakukan hanya pada diri laki – laki, bukan pada diri perempuan. Jadi apabila seorang laki – laki menikah dengan seorang perempuan yang tidak kufu’ (sepadan) dengan nya, maka tidak ada cela untuknya.
3. Seyogia nya seorang perempuan memilih laki – laki yang beragama dan berakhlak, meskipun ia fakir. Bahkan seandainya perempuan itu kaya dan lebih memilih laki – laki tersebut karena agamanya, kemudian dia mempergunakan harta nya untuk dakwah suami nya menegakkan agama Allah, maka ia akan mendapatkan pahala di sisi Allah, dan ia telah meneladani Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu’anha.
4. Seorang laki – laki yang beragama dan berilmu, kufu’ (sepadan) untuk setiap perempuan.
Syaikh Muhammad Isma’il Al-Muqaddam berkata didalam kitab Audatul Hijab (2/253) : “Seorang laki – laki berilmu kufu’ (sepadan) bagi setiap perempuan, berapa pun umur perempuan itu. Meskipun si laki – laki tidak mempunyai nasab yang terkenal. Yang demikian itu karena kemuliaan ilmu berada diatas nasab dan segala bentuk kemuliaan.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Katakanlah : “Apakah sama orang – orang yang mengetahui dengan orang – orang yang tidak mengetahui? Hanya orang yang berakal saja yang dapat menerima pelajaran.” [al-Quran Surat az-Zumar ayat 9]

Dia juga berfirman :
“Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang – orang yang beriman diantara mu dan orang – orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [al-Quran Surat Al-Mujadilah ayat 11]

[Diringkas dari Tipe Suami Isteri Penentram Hati, hal 34 – 55. Syaikh Nada Abu Ahmad. Cet Pustaka Kiswa Media. Judul asli nya Man Takhtarin dan Man Takhtar]

Jambi,
Kamis - 6 Jumada Ula 1433 H / 29 Maret 2012
Jumat - 7 Jumada Ula 1433 H / 30 Maret 2012

Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar-Roni al-Mirluny

[Bersambung kepada TIPE SUAMI YANG HARUS DIHINDARI PARA WANITA

Imam Ahmad Menangis

ait Sya'ir yang membuat Al-Imam Ahmad -rahimahullaah- menangis

Dikisahkan, ada seseorang yang mendatangi Al-Imam Ahmad dan bertanya kepada beliau, "Wahai Imam, bagaimana menurut anda mengenai sya'ir ini?"

Beliau menjawab, "Sya'ir apakah ini?" di mana orang tersebut membaca sya'ir berikut

إذا ما قال لي ربي اما استحييت تعصيني

Jika Rabb-ku berkata kepadaku, "Apakah engkau tidak malu bermaksiat kepada-Ku?"

وتخفي الذنب عن خلقي وبالعصيان تأتيني

Engkau menutupi dosamu dari makhluk-Ku tapi dengan kemaksiatan engkau mendatangi-Ku

فكيف أجيبُ يا ويحي ومن ذا سوف يحميني؟

Maka bagaimana aku akan menjawabnya? Aduhai, celakalah aku dan siapa yang mampu melindungiku?

أسُلي النفس بالآمالِ من حينٍ الى حيني

Aku terus menghibur jiwaku dengan angan-angan dari waktu ke waktu

وأنسى ما وراءُ الموت ماذا بعد تكفيني

Dan aku lalai terhadap apa yang akan datang setelah kematian dan apa yang akan datang setelah aku dikafani

كأني قد ضّمنتُ العيش ليس الموت يأتيني

Seolah-olah aku akan hidup selamanya dan kematian tidak akan menghampiriku

وجائت سكرة الموتُ الشديدة من سيحميني

Dan ketika sakaratul maut yang sangat berat datang menghampiriku, siapakah yang mampu melindungiku?

نظرتُ الى الوُجوهِ أليـس منُهم من سيفدينـــي

Aku melihat wajah-wajah manusia, tidakkah ada di antara mereka yang akan menebusku?

سأسأل ما الذي قدمت في دنياي ينجيني

Aku akan ditanya tentang apa yang telah aku persiapkan untuk dapat menyelamatkanku (di hari pembalasan)

فكيف إجابتي من بعد ما فرطت في ديني

Maka bagaimanakah aku dapat menjawabnya setelah aku melupakan agamaku

ويا ويحي ألــــم أسمع كلام الله يدعوني

Aduhai sungguh celakalah aku, tidakkah aku mendengar firman Allah yang menyeruku?

ألــــم أسمع لما قد جاء في قاف ويسِ

Tidakkah aku mendengar apa yang datang kepadaku (dalam surat) Qaaf dan Yasin itu?

ألـــم أسمع بيوم الحشر يوم الجمع و الديني

Tidakkah aku mendengar tentang hari kebangkitan, hari dikumpulkannya (manusia), dan hari pembalasan?

ألـــم أسمع مُنادي الموت يدعوني يناديني

Tidakkah aku mendengar panggilan kematian yang selalu menyeruku, memanggilku?

فيا ربــــاه عبدُ تــائبُ من ذا سيؤويني

Maka wahai Rabb-ku, akulah hambamu yang ingin bertaubat, siapakah yang dapat melindungiku?

سوى رب غفور واسعُ للحقِ يهديني

Melainkan Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Luas Karunianya, Dialah yang memberikan hidayah kepadaku

أتيتُ إليكَ فارحمني وثقــّـل في موازيني

Aku datang kepada-Mu, maka rahmatilah diriku dan beratkanlah timbangan (kebaikanku)

وخفَفَ في جزائي أنتَ أرجـى من يجازيني

Ringankanlah hukumanku, sesungguhnya hanya Engkaulah yang kuharapkan pahalanya untukku

Al-Imam Ahmad terus melihat bait-bait sya'ir tersebut dan mengulang-ulangnya kemudian beliau menangis tersedu-sedu. Salah seorang muridnya mengatakan bahwa beliau hampir pingsan karena begitu banyaknya menangis.

dari Kitab Manaqib Al-Imam Ahmad hal. 205 oleh Al-Imam Ibnul Jauzy.

TAKWA

تَزَوَّدْ مِنَ التَّقْوَى فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِي***  إِذَا جَنَّ لَيْلٌ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ
Berbekallah ketakwaan karena sesungguhnya engkau tidak tahu…
Jika malam telah tiba apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari

وَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ *** وَكَمْ مِنْ عَلِيْلٍ عَاشَ حِيْناً مِنَ الدَّهْرِ
Betapa banyak orang yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului sakit…
Dan betapa banyak orang yang sakit yang masih bisa hidup beberapa lama

فَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا *** وَقَدْ نُسِجَتْ أَكْفَانُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِِي
Betapa banyak pemuda yang tertawa di pagi dan petang hari
Padahal kafan mereka sedang ditenun dalam keadaan mereka tidak sadar

وَكَمْ مِنْ صِغَارٍ يُرْتَجَى طُوْلُ عُمْرِهِمْ *** وَقَدْ أُدْخِلَتْ أَجْسَامُهُمْ ظُلْمَةَ الْقَبْرِ
Betapa banyak anak-anak yang diharapkan panjang umur…
Padahal tubuh mereka telah dimasukkan dalam kegelapan kuburan

وَكَمْ مِنْ عَرُوْسٍ زَيَّنُوْهَا لِزَوْجِهَا *** وَقَدْ قُبِضَتْ أَرْوَاحُهُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ
Betapa banyak mempelai wanita yang dirias untuk dipersembahkan kepada mempelai lelaki…
Padahal ruh mereka telah dicabut tatkala di malam lailatul qodar

النفس تبكي على الدنيا وقد علمت...أن السلامة فيها ترك ما فيها
(Sungguh aneh) jika jiwa menangis karena perkara dunia (yang terluput) padahal jiwa tersebut mengetahui bahwa keselamatan adalah dengan meninggalkan dunia

لا دار للمرء بعد الموت يسكنها...إلا التي كان قبل الموت يبنيها
Tidak ada rumah bagi seseorang untuk ditempati setelah kematian, kecuali rumah yang ia bangun sebelum matinya

فإن بناها بخير طاب مسكنه...وإن بناها بشر خاب بانيها
Jika ia membangun rumahnya (tatkala masih hidup) dengan amalan kebaikan maka rumah yang akan ditempatinya setelah matipun akan baik pula

أموالنا لذوي الميراث نجمعها...ودورنا لخراب الدهر نبنيها
Harta kita yang kita kumpulkan adalah milik ahli waris kita, dan rumah-rumah (batu) yang kita bangun akan rusak dimakan waktu

كم من مدائن في الآفاق قد بنيت...أمست خرابا وأفنى الموت أهليها
Betapa banyak kota (megah) dipenjuru dunia telah dibangun, namun akhirnya rusak dan runtuh, dan kematian telah menyirnakan para penghuninya

أين الملوك التي كانت مسلطنة...حتى سقاها بكأس الموت ساقيها
Dimanakah para raja dan pimpinan yang dahulu berkuasa? Agar mereka bisa meneguk cangkir kematian

لا تركنن إلى الدنيا فالموت...لا شك يفنينا ويفنيها
Janganlah engkau condong kepada dunia, karena tidak diragukan lagi bahwa kematian pasti akan membuat dunia sirna dan mebuat kitapun fana

واعمل لدار غدا رضوان خازنها...والجار أحمد والرحمن بانيها
Hendaknya engkau beramal untuk rumah masa depan yang isinya adalah keridoan Allah, dan tetanggamu adalah Nabi Muhammad serta yang membangunnya adalah Ar-Rohman (Allah yang maha penyayang)

قصورها ذهب والمسك طينتها...والزعفران حشيش نابت فيها
Bangunannya terbuat dari emas, dan tanahnya menghembuskan harumnya misik serta za'faron adalah rerumputan yang tumbuh di tanah tersebut

أنهارها لبن مصفى ومن عسل...والخمر يجري رحيقا في مجاريها
Sungai-sungainya adalah air susu yang murni jernih, madu dan khomr, yang mengalir dengan bau yang semerbak

والطير تشدو على الأغصان عاكفة...تسبح الله جهرا فى مغانيها
Burung-burung berkicau di atas ranting dan dahan di atas pohon-pohon yang ada di surgaMereka bertasbih memuji Allah dalam kicauan mereka

فمن يشتري الدار في الفردوس يعمرها...بركعة في ظلام الليل يحييها
Siapa yang hendak membangun surga firdaus maka hendaknya ia memenuhinya dengan sholat di dalam kegelapan malam

www.firanda.com

____ JAMA'AH IKHWAN LEBAY _________>>

Rayuan-rayuan berbahaya seorang ikhwan kepada akhwat:

01. Ukhti, ana mencintaimu karena Allah...

02. Ana jadikan anti sebagai adik angkat, mau kan?...

03. Anti cantik kalau pakai jilbab...

04. Jika di hatinya Ali terukir nama Fathimah, maka dihatiku terukir nama anti...

05. Ukhti, apakah engkau tulang rusukku yang bengkok?

06. Assalamu alaikum, anti sudah makan?

07. Anti sudah shalat malam belum? (sms jam 3 pagi)

08. Ukhti, boleh minta no hp? nanti ana kirimin sms tausiyah dech...

09. Subhanallah...ana kagum dengan kepribadian anti. Anti seperti Fathimah, Sumayyah dan Khansa.

10. Alangkah beruntungnya ikhwan yang akan mendapatkan anti kelak...Masya Allah...

11. Ukhti, pacaran adalah haram."Dan Janganlah kamu mendekati Zina". Maka itu, maukah anti ta'aruf dengan ana secara islami?

12. Ukhti, nanti kajian di sana datang ya? Ana juga datang...(ketemuan yuk!!)

13. Masya Allah, ilmu anti sangat luas, maukah membantu ana untuk selalu memberikan nasihat ke ana?

14. Maukah ukhti jadi admin group ana? Biar anti bisa menemani ana menghandle group ini.

15. Ukhti, kalau ada apa2 ttg masalah agama yang ant tidak tahu, tanyakan ke ana ya? Insya Allah ana akan bantu.

16. Ukhti, ana masih awam, ilmu ana sedikit, ana mohon ukhti membimbing dan mendakwahi ana selalu.

17. Ukhti, halalkan ana...jangan sampai ana putus asa jika ukhti menolak ana...

18. Anti sudah ana anggap sebagai adik ana sendiri, jadi jangan ragu2 jika membutuhkan sesuatu ke ana...

19. Ukhti sudah hafal berapa juz? Bolehkah ana mendengar bacaan ukhti?

20. Afwan ukhti...ana kesulitan jika bertemu secara langsung. Maukah kita tukeran foto saja? Tapi ukhti duluan ya?

21. Ukhti, abang anti adalah teman akrab ana, semoga dengan anti bisa akrab...

22. Malam ini bintang berkurang satu...karena yang satunya sedang bersama ana sekarang...

23. Anti tau ngga kalau kedua orangtua anti itu pencuri? Mereka telah mencuri bintang yang paling indah di langit, dan menaruhnya di mata anti...

24. Anti selalu bikin ana takut. Pertama bertemu, ana takut bicara kepada anti. Pertama bicara, ana takut nanti suka pada anti. Pas suka, ana takut nanti jatuh cinta pada anti.
Udah jatuh cinta, ana takut kehilangan anti...

25. Tadi malam ana kirim bidadari untuk menjaga tidur anti. Eh, dia buru-buru balik. Katanya, ‘Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?

26. Ana tercipta hanya untuk menjadi suami anti...

27. Ana bersedia menjadi lilin, Membakar diri ana untuk menerangi diri anti...

28. dll (menunggu update terbaru)


Berhati-hatilah para akhwat dari rayuan maut ini... Ingat, serigala tak kenal setia!!!

Ket: Rayuan ini bisa berlaku sebaliknya -akhwat ke ikhwan- (ikhwan juga perlu berhati2).


UNTUKMU IKHWAN

Ikhwan.. Oh Ikhwan...

Bismillah.....

Parasmu sungguh rupawan
Sikapmu begitu sopan.
Bikin ukhti pada kagak bisa jaga pandangan.
Tiba-tiba kau bilang cinta padanya wan.
Kau bilang ingin ta'arufan.

Tapi kenapa kau tak bisa menjaga izzah wan.?
Ta'aruf kok sering sms dan telphonan?
Bukan nanyain hal yang darurat malah becanda gak karuan.
Malah bilang sayang sampe mesra kaya udah halal aja Wan.

Ikhwan oh Ikhwan..
Di ingatkan malah mengeluarkan jurus seribu alasan.
Katanya cuma lewat telphone gak nyampe sentuhan.
Obrolannya pun yang sopan-sopan.
Dalam Islam pun tak ada dalil yang menyatakan secara
langsung haramnya pacaran.
"Dan Janganlah kamu mendekati Zina"
itu gak cukup ya Wan.?

Ikhwan Oh Ikhwan...
Bahasa Arabmu pinter ciri anak pesantrenan.
Ilmu mu tak sedkit ya Wan.?
Tapi nafsu kau perturutkan,
ilmu jadi terlupakan.

Ikhwan oh Ikhwan...
Ingatlah Wan..
Wanita adalah fitnah terbesar untukmu.

Ukhti oh ukhti...
Jilbabnya indah bak bidadari.
Senyumnya manis menawan hati.
Bikin ikhwan gak bisa nahan diri.
Buat ngungkapin "ana uhibbuki ya ukhti.."

Tapi kenapa malumu tak bisa kau pertahankan ukhti.?
Ikhwan baru kenal langsung kau ladeni.
Terjerat rayuan ikhwan yang ngajak Ta'arufan.
Di mintai nomor telphone langsung kau berikan.
Di sms senengnya bukan kepalang.
Di telphone malah keenakan.

Ukhti.. oh Ukhti...
Sadarkah.? Dia belum menjadi kekasih halalmu.
Keberadaanya belum mendapat ridha dari Rabb-Mu.
Dia rajin menelponmu.
Apakah kau tak malu.?
Bukan padaku, tapi Pada Allah yang Maha Melihat.

Ukhti Oh Ukhti...
Pandai-pandailah menjaga izzah.
Hati ini adalah milik Allah.
Dan menjaga hati ini adalah amanah.

Duhai Ikhwan sejati..
Jika kau mencintaiku,
tak perlu mendekatiku,
tak perlu merayuku,
tak perlu mengucapkan kata-kata mesramu.
Simpan saja semua itu untuk
kekasih halalmu nanti.
Cukuplah kau mencintai-Nya
dengan sepenuh hati.
Karena dengan cinta-Nya pula aku akan mencintaimu karena-Nya.

Duhai akhwat sejati..
Tak usah terbuai dengan rasa cinta.
Tak perlu tergoda bila ada yang mendekat.
Tak perlu terlena dengan rayuannya.
Tak perlu terhanyut oleh kata-kata mesranya.
Jagalah hatimu untuk kekasih halalmu..
Cukuplah kita mencintai Allah dengan segenap hati.
Karena dengan Cinta-Nya pula kita akan di cintai oleh
Pangeran yang mencintai kita karena-Nya.


IKHWAN APA BAKWAN?!

Oh.... Ikhwan
Apa bedanya dengan si Marwan
Si Ali, Paijo atau si Iwan
Oh ternyata cuma sebutan

Oh.... Ikhwan
Walaupun tidak rupawan
Alias modal tampang pas-pasan
Tetep aja tebar senyuman

Oh.... Ikhwan
Gayanya sih bisa ketebak & kelihatan
Jenggot melambai,baju koko & sendal jepit usang
Sesekali komat-kamit sambil jalan

Oh.... Ikhwan
Nyarinya susah-susah gampang
Kadang di masjid, kampus or sekolahan
Mungkin juga lagi nyari sampingan
Nggak taunya buat biaya walimahan :)

Oh.... Ikhwan
Anehnya kalo lagi jalan
Ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, wan?
Oh..... ternyata dia jaga pandangan !!!

Ikhwan... Ikhwan...
Lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
Langsung minggir! , acuh tak acuh kaya' musuhan
(Gubrak...!!!!! apaan tuh, wan?)
Eh.... dia jatuh, kagak ngeliat ada selokan :))

Oh.... Ikhwan, apa semuanya begitu, wan ?
Ada nggak yang masih tebar pesona & jelalatan ?
Berarti itu bukan ikhwan, (kan cuma sebutan ?!!)
Nah para akhwat, hati-hati mungkin dia nyari
pasangan


Sumber:
- Dari penelitian dan pengalaman yang panjang.
- http://www.facebook.com/negara.tauhid/posts/1561271409037?ref=notif&notif_t=comment_mention
- http://gizanherbal.wordpress.com/
- "Untukmu Ikhwan", http://afieq.mywapblog.com
- "IKHWAN APA BAKWAN", Penerbit Shafa Publika.

karna WANITA, ingin di NIKAHI

Teruntuk engkau yang mencintaiku..
Ketika kau masih tak mampu menghalalkanku..Ijinkan aku berbicara tentang cinta padamu..

Wahai yang mencintaiku karena-Nya......
Sesungguhny Kata- kata cintamu tak menjadi mata air yg jernih dipadang pasir di tengah sahara hatiku..
Tetapi justru Menjadi percikan api yg setiap saat mampu membakar diriku..Membakar rindu yg seharusnya untuk Rabb-ku..Membakar cemburu yg seharusnya untuk Rabb-ku..Membakar semangat yg seharusnya hanya karena Rabb-ku..

Wahai yang mencintaiku karena-Nya...
Ungkapan perasaanmu tak membuat bunga-bunga di taman hatiku merekah..T
etapi justru membuat bunga itu layu sebelum mekar..
Duri-duri bunga itu seketika tumpul..
Lemah dan tak mampu lagi melindungi sari bungaku..

Wahai yang mencintaiku karena-Nya...
Sungguh kata- kata cintamu setajam pedang yg siap menebas apapun..
Tidak-kah kau ingin mengalihkan pedangmu itu untuk menebas apapun..
Tidak-kah kau ingin mengalihkan pedangmu itu menebas nafsu ...
Dan gejolak hati yg kini meresahkan jiwamu.?

Wahai yang mencintaiku karena-Nya...
Aku bukan malaikat yg tak punya hawa nafsu..
Aku hanya manusia biasa yg juga menginginkan cinta ..
Kehadiranmu memang mampu memberi sebuah warna ,sungguh itulah yg membuatku tersiksa..
Bukan aku tak mampu menghargai yg kau rasa..
Tapi sungguh bukankah aku akan gagal mempertahankan hatiku yg selalu ingin terjaga..

Wahai yang mencintaiku karena-Nya...
Tidak-kah kau ingin cinta itu sesuci cintanya ali dan fatimah ..
Dalam diam ia mencinta..
Dalam rindu ia ber do'a..
Jika karna cinta kau mampu menjadi seorang pujangga..
Tidak-kah kau ingin mempersembahkannya kepada cintamu yg sesungguhnya..
Allahu Rabbi....
Tak tahu-kah kau bahwa cemburunya teramat luar biasa.?

Wahai yang mencintaiku karena-Nya...
Bukankah cinta sejati bukanlah yg menyakiti.?..
Tapi taukah engkau..Perasaan cinta yg kau bilang tak bisa terdiam terlalu lama
Tapi bisa kau halal-kan dengan segera..
Sesungguhnya menyakiti jiwaku..
Melalaikanku menjadi seorang hamba..
Dan mendekatkanku pada angan-angan semu yg seharusnya tak boleh ada ..

Wahai yang mencintaiku karena-Nya...
Renungkanlah...
Tak ada kebahagiaan yg sesungguhnya kurasa saat ini..Yg ada hanya kesibukan untuk selalu membenahi diri Tak ada kata terlambat untuk segera memperbaiki..Simpanlah cintamu hingga Allah memutuskannya nanti. . .

DUHAI UKHTY

Duhai Ukhti..
Wahai yang bersemayam di dalam rasa dan diriku..engkau jauh dari penglihatan dan pandangan..engkau adalah ruhku jika aku tak memandangmu..engkau lebih dekat denganku dari segala pendekatan..

Wahai yang bersemayam di antara perut dan iga..sekalipun tempat tinggalmu berjauhan dariku..kasih sayang tercurah untuk senantiasa mencinta..jika engkau tiada menggapainya ia akan membumbung..

Ya RABBI..
Ku sibukkan dia dengan cintaku..
Seperti ENGKAU sibukkan hatiku dengan cintanya..agar menjadi ringan apa yang bersemayam di hatiku..aku memohon kepada dzat yang membalikan keinginan..cintaku kepadanya dan cintanya kepadaku..atau biarkan cinta mengalir di hatiku..

ROBBI..
Ku ingin memeluknya di saat hati sedang merindukan..ku ingin mendekapnya mesra agar kerinduan itu sirna..cinta bukanlah karena keindahan dan yang tampak di mata..tetapi karena yang menyatukan hati dan jiwa..

Ukhti..
Uhibbuki mitsla maa anti..Uhibbuki kaifa maa kunti..Wa mahmaa kaana mahmaa shooro..Anti habibatii anti..

Ukhti..
Engkau sirami cinta dalam hatiku dengan indahnya perangaimu..kebahagiaanku lenyap ketika engkau bersedih..hidupku menjadikan terang ketika engkau tersenyum..

Ukhti..
Engkau kebahagiaanku, tanamkanlah kebahagiaan selamanya..jiwa-jiwa kita telah bersatu bagaikan tanah tumbuhan..duhai harapanku, duhai ketenanganku,duhai kedamaianku,duhai ilhamku..indahnya hidup ini walaupun hari2ku berat asalkan engkau bahagia..

Ukhti..
Tetaplah menjadi pelangi dalam hidup ini.