Minggu, 22 April 2012

Maaf, Kecantikanmu Musibah Bagiku,

Ukhti, saudariku,kau cantik, ku akui itukarena memang kau terlahir untuk ituwalau relatif kecantikanmutergantung hak individu

Ku tahu kecantikanmu anugerahdari Tuhanku dan Tuhanmutapi, bukankah Tuhanku dan Tuhanmupunya aturan untuk itu

Kau harus menjaganyadari mata lelaki jalangyang belum halalbaginya dan bagimu

Tahukah kau ituatau kau sama sekali tak tauatau pura-pura tak tauatau tak mau tau soal itu

Tuhanku dan Tuhanmumemberi instruksi untukmuulurkan kain ke seluruh tubuhmubiar kau tak diganggu

Tuhanku dan Tuhanmujuga ada instruksi untukmujangan nampakkan perhiasanmupanjangkanlah kain itu ke dadamu

Tuhanku dan Tuhanmumenambah instruksi untukmu dan untukkutundukkan pandanganmuagar hati kita tak berdebu

Namun, kenapa kautak gubris instruksi itudengan kauumbar auratmu

kau hiasi aurat ituagar mata lelaki terayumengakui cantikmuindah bentuk tubuhmu

bagaimana aku menjaga nafsukalau kau umbar aurat selaluaku sama sekali tak menyalahkanmukarena ini lemahkudi depan sang nafsu

Tapi, mungkin lebih mudahkumembendung sang nafsukalau kau membantudengan menutup auratmu

karena ku bukan malaikatbukan juga iblis terlaknatimanku bisa melesat mendaratbisa juga melusut melarat

hari ini, ku menjadi tuan nafsunamun besok, mungkin nafsu memperbudakkuku takut lirikan itumenambah saldo dosa- dosaku

semoga kau menyadari ituwahai ukhti saudarikudemi kebaikanku dan kebaikanmudemi hatiku dan hatimu yang berdebukarena noda- noda pandangan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar