Rabu, 25 April 2012

CARA KEKHOLIFAHAN UMAR

(( BUKAN SEKEDAR CERITA BIASA

Abdullah Mubarok Rahimahullah meriwayatkan dalam kitabnya az-Zuhd,
"Suatu ketika Umar bin Khoththob mengambil 400 keping uang dinar (kurang lebih 1,7 kg emas). lalu ia memasukannya ke dalam sebuah pundi. Kemudian ia berkata kepada budaknya, "Berikan ini kepada Ubu Ubaidillah, lalu berdiamlah sebentar dirumahnya, cari tahu apa yang dia lakukan dengan pundi tersebut !

kemudian budak itu pergi membawa pundi itu kepada Abu Ubaidillah, seraya berkata, "Ini hadiah dari Amirul Mukminin untuk memenuhi kebutuhanmu !

Abu Ubaidillah menerimanya, lalu berkata : "Semoga Allah merahmati Amirul Mukminin".

Lalu Abu Ubaidillah memanggil budaknya dan berkata, : "berikan 7 keping uang ini kepada si fulan, 5 keping kepada si fulan, hingga habis uang 400 keping saat itu juga.

lalu budak Umar pulang dan melaporkan apa yang ia saksikan.

kemudian Umar melakukan hal yang sama kepada Mu'adz bin Jabal. Mua'adz menerima hadiah khilapah saraya berkata : "Semoga Allah merahmati Kholifah (Umar bin Khottob).

lalu Mu'adz memanggil budaknya dan berkata : "Berikan sekian untuk rumah si fulan, dan sekian untuk rumah si fulan".

Istri Mu'adz muncul dan berkata : "kita juga orang miskin berikanlah bagian untuk keluargamu".
Mu'adz melihat isi pundinya, ternyata hanya tersisa 2 dinar, lalu ia berikan untuk istrinya.

budak Umar pulang dan melaporkan hasil persaksiannya. Mendengar berita itu Umar gembira, saraya berkata, "Mereka (sahabat Nabi) adalah saudara, satu dan lainnya mereka memiliki akhlak yang sama.

(DR. Abdussalam al-Isa, Syakhshiyatu Umar bin Khottob wa Siyasatuhu al Idariyyah, II, hal 631)

itu penggalan cerita dari sekian cerita yang menggambarkan, bagaimana para sahabat Nabi tidak menjadikan harta berada dihatinya, tapi mereka letakan harta digenggaman tangannya, maka kalaulah ingin melihat bagaimana cara hidup sesuai syari'at yang benar. Maka contohlah Rasulullah dan shahabatnya.

kiranya cerita tersebut bukan dari jalur sanad dan riwayat yang benar, melihat kondisi kehidupan sekarang, apa yang mereka lakukan bak dongen pengantar tidur. maka benar apa yang Rasulullah sabdakan : عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي , ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ,sebaik-baiknya manusia (Shahabat) adalah pada masaku, kemudian setelahnya (tabi'in) kemudian setelahnya (Tabiut tabi'in) .......صَحِيحٌ أَخْرَجَهُ الشَّيْخَانِ

Wallahu A'lam, moga manfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar